4 Contoh Program Jurnalistik di Sekolah

Siswa belajar jadi jurnalis di KB Antara. 

Bagi Anda yang sedang menjadi pembina jurnalistik di sekolah, berikut ini penulis berikan contoh program yang bisa dilaksanakan dalam kurun waktu setahun. 


1. Workshop Jurnalistik

Kegiatan ini bisa dilaksanakan di awal masuk tahun ajaran baru. Tujuannya untuk mencari bibit-bibit baru yang bakal menjadi pengelola media yang ada di sekolah. 


Sebaiknya kegiatan dilaksanakan tidak hanya sehari tetapi 2 - 3 hari. Sehingga peserta workshop selain menerima materi juga langsung praktik.


Kegiatan ini baik jika dilaksanakan setahun sekali. 


Selesai workshop bisa dilanjutkan dengan kegiatan rutin sepekan sekali untuk memperdalam materi-materi penulisan. 


 2. Kunjungan Redaksi

Sebagai pegiat pers di sekolah penting kiranya peserta didik dikenalkan dengan redaksi media. Misalnya bisa berkunjung ke redaksi pers sekolah, pers kampus, maupun redaksi media lokal maupun nasional. 


Tujuannya untuk semakin memantapkan peserta didik yang aktif di dalamnya. Bisa saling bertukar gagasan, tukar pengalaman pengelolaan media, dan tukar karya. 


Ohya, selain kunjungan redaksi kegiatan juga bisa disempurnakan dengan wisata di sekitar lokasi kunjungan. Hasil dari wisata bisa dibuat untuk materi tulisan, video, dan sebagainya. 


3. Menerbitkan Majalah

Sekolah yang punya produk berupa majalah mempunyai nilai plus daripada sekolah lain yang tidak memilikinya. Produk ini merupakan akhir dari rangkaian pengelolaan media di sekolah. 


Majalah tersebut bisa terbit enam bulan atau satu tahun sekali. 


Di era teknologi digital seperti sekarang ini bisa juga mengelola media online misalnya website sekolah. Baik cetak maupun online tentu ada plus minusnya. 


4. Menerbitkan Antologi Buku

Program yang juga bisa dilaksanakan yakni menerbitkan antologi karya peserta didik misalnya kumpulan puisi, cerita pendek, artikel, dan lain sebagainya. 


Jika setiap tahun punya satu antologi atau lebih sekolah tersebut bisa kaya dengan karya siswa juga menjadi sekolah penggerak literasi. (Syaiful Mustaqim)

Previous
Next Post »