Ikhtiar Kehamilan Lewat Wasilah PD PKPNU

Peserta PD PKPNU angkatan ke-3 di Ponpes Az Zahra. 

Sebagai jenjang pengkaderan di Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU), ternyata Pendidikan Dasar – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU) mempunyai sejumlah cerita menarik yang patut warga nahdliyin diketahui. Salah satunya kisah seorang dokter di Yogyakarta yang istrinya belum dikaruniai keturunan selama kurang lebih 15 tahun. 


“Dia pengen mengikuti pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut lantaran mendapat cerita dari teman-teman bahwa dalam PD PKPNU ada wasilah-wasilah yang ditujukan kepada muassis (pendiri) NU,” kata Ziaul Haq, instruktur kepada saya di sela-sela kegiatan PD PKPNU angkatan ke-3 di Pondok Pesantren Az Zahra Mlonggo, Jepara, Minggu (6/3/2023) siang. 


Sebenarnya cerita tersebut sudah saya dengar saat menjadi peserta PD PKPNU di Pondok Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara akhir 2022 lalu. Di Pesantren Az Zahra saya hanya ingin mengonfirmasi tentang cerita itu kepada Pak Ziaul Khaq, instruktur PD PKPNU yang asli Kabupaten Pekalongan itu. 


Singkat cerita, pak dokter tersebut, mengikuti pendidikan dasar hingga selesai. Setelah empat bulan pasca mengikuti PD PKPNU, istri pak dokter atas izin Allah mendapat kabar positif yakni hamil. 


Sebagai bentuk kebahagiaan, pak dokter tersebut berjumpa dengan instruktur di salah satu bandara. Kemudian kabar positif tersebut disampaikan dengan penuh kebahagiaan. 


Kisah yang disampaikan Pak Ziaul yang merupakan dosen IAIN Pekalongan plus Kepala SMP Plus Al Bayan Kabupaten Pekalongan ini boleh panjenengan percaya boleh juga tidak. Tetapi yang penting untuk digarisbawahi adalah bahwa pak dokter dengan yakin mengikuti pendidikan kader agar Kabul hajatnya. Dan, Alhamdulillah dikabulkan oleh Allah. 


Karena yang kita ketahui bersama pendidikan kader full (penuh) dengan wasilah yang ditujukan kepada muassis, yel-yel yang dikumandangkan peserta juga membuat hati merinding bagi yang menghayatinya, di samping itu juga diisi dengan olahraga pagi. Selain itu sebagai peserta PD PKPNU harus ikhlas, kecintaan kepada ulama maupun negara menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sehingga, jika ada orang yang berikhtiar kemudian berhasil hajatnya, bukanlah hal yang mustahil. 


Ada juga cerita lain, seorang laki-laki yang sudah mengidap kanker stadium 3 juga sembuh lantaran PD PKPNU. Wallahu a’lam. (Syaiful Mustaqim)

Previous
Next Post »