Menjadi Penulis Aswaja Annahdliyah

 

Saat menjadi pembicara di MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan. 
Sekadar Muqadimah

• Menjadi penulis Aswaja Annahdliyah adalah sebuah peluang dan tantangan.

• Dikatakan peluang lantaran tidak banyak kader NU (IPNU-IPPNU) yang menekuni dunia berbasis intelektual ini. 

• Kader-kader NU lebih fokus bidang kaderisasi menyiapkan dirinya menjadi pemimpin di masa yang akan datang.  

• Sementara kader yang fokus bidang tulis-menulis, literasi, dan sejenisnya masih bisa dihitung dengan jari.

• Padahal bidang tulis-menulis sangat penting bagi eksistensi Jamiyyah Nahdlatul Ulama. 


Media Sebagai Syiar Aswaja


• Kita patut bangga situs resmi milik PBNU nu.or.id yang dirintis sejak tahun 2003 menduduki rangking pertama situs keislaman di Indonesia. Per Juli 2020 Peringkat Indonesia di nomor 122, sedangkan di tingkat global 3.242. 

• Hal tersebut bagian dari keberhasilan kader muda NU untuk menjadikan “Teknologi sebagai Tradisi”.

• Media mempunyai peran penting untuk Syiar, Penyampai Kebijakan/ Keputusan-keputusan Penting, Sarana Konsolidasi, Wahana Sosialisasi, Latihan Kader Berkarya, dan lain sebagainya.  


Bareng Mas Sulismanto, Mas Khoirul Anwar, dan Tim Reportase. 

Saatnya Jadi Penulis Aswaja

• Beberapa quote kata mutiara yang memantik kita sebagai pelajar untuk berkarya:  

• Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis (Imam Al Ghazali).

• Ikatlah ilmu sebanyak mungkin dengan menulis. Bagikan itu jika menurut kita baik dan bermanfaat, meskipun mungkin bagi orang lain tak lebih dari kumpulan kata-kata yang menyampah (Ali Bin Abi Thalib).

• Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer). 

• Dari quote (kata-kata mutiara) tersebut kita niati menjadi penulis Aswaja bagian dari mengurusi NU sebagaimana yang didawuhkan KH Hasyim Asy’ari; Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya do'akan husnul khatimah beserta anak cucunya.

• Pengetahuan, wawasan, pengalaman penting untuk dikembangkan menjadi sebuah karya agar mengabadi. 

• Sebagai penulis Aswaja Annahdliyah tidak boleh sekali-kali melupakan 4 prinsip dasar NU; tawasuth (moderat), tawazun (simbang), i'tidal (adil) dan tasamuh (toleran).


Ruang Terbuka Lebar


• Hingga akhir tahun 2021 sudah ada ratusan situs ke-NU-an yang membuka lebar kader NU untuk berkarya. 

• Di antara 10 besar situs keislaman NU nu.or.id, islami.co, alif.id, iqra.id juga membuka lebar bagi siapa saja untuk berkarya. Ini artinya juga jadi peluang untuk kader NU. 

• Peluang-peluang tersebut perlu kita tangkap bersama. 

• Program penulisan, literasi di madrasah maupun di IPNU-IPPNU harus terus digalakkan sebagaimana layaknya masifnya proses kaderisasi. 

• Dengan kontinyu sinau, disupport dengan karya, beberapa tahun yang akan datang kader-kader NU sedikit demi sedikit banyak yang konsen menekuni dunia tulis-menulis. Semoga! (*)


*) Materi disampaikan dalam Sekolah Media dan Jurnalistik di MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan, Sabtu 6 November 2021. 

Previous
Next Post »