Ramedia, Radio Media Dakwah Islam Al Muttaqin

 

Banner Ramedia yang dipasang di dinding studio. 
Beberapa kali penerimaan peserta didik baru (PPBD) di SMK Az Zahra Mlonggo Jepara saya ditunjuk sekolah sebagai panitia bagian medsos (media sosial) utamanya bagian pemasang iklan di radio. Tiga tahun lalu tahun 2018, dan 2019 saya dapat rekom dari teman (yang dulu pernah mengajar di tempat yang sama) untuk memasang iklan di salah satu radio komunitas SBS FM lokasinya di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. 


Dua tahun bertutut-turut memasang iklan fine-fine saja, tiada masalah. Tahun lalu, saya memang tidak memasang iklan lantaran waktu penerimaan peserta didik baru sudah mau rampung sehingga menurut saya mubazir. Di tahun ini saya kembali menghubungi pemilik radio tersebut dengan maksud ingin memasang iklan untuk PPDB tahun ajaran 2021/2022. Singkat cerita, radio tersebut untuk sementara ini off, tidak mengudara. 


Kehilangan relasi untuk pemasangan iklan, saya pun kelabakan. Saya pun ngontak teman yang biasanya pasang iklan. Ketemu dengan radio komunitas Tanora FM. Sejak 1 – 31 Mei 2021 saya sudah mengiklankan untuk SMK selama satu bulan. 


Akhir bulan Mei lalu, saya masih kelabakan untuk memasang iklan di radio yang kedua. Saya mencoba ngontak Pak Ardana Himawan, Kepala SMK Walisongo Pecangaan Jepara. Dari kirim pesan ke Pak Ardana saya dapat kontak Pak Faris, salah satu pengajar di SMK Walisongo yang biasanya bertugas memasang iklan. Perlu diketahui saya ngontak Pak Ardana lantaran sekolah kejuruan yang beliau pimpin pernah iklan di SBS FM juga. 


Nah, dari Pak Faris saya dapat kontak Mas Dimas. Sebelum dapat kontak dari Mas Dimas sebenarnya saya sudah dapat rekom tentang nama tersebut dari temen Mas Rouf Fredianto, owner Prapatan Oblong Jepara yang pernah menggunakan jasa Mas Dimas untuk membuat iklan serta mengiklankan di sejumlah radio. 


Kata kunci dari Mas Rouf jika Mas Dimas off maka beliau sibuk di sebuah perusahaan sebagai tukang “halo-halo”. Setelah dapat nomer dari Mas Dimas saya langsung WA. Dan, beliau memang sebagaimana yang pernah diceritakan Rouf. 


“Ini Mas Dimas yang bisa produksi iklan untuk radio, geh?” begitu salah satu pertanyaan yang saya lontarkan untuk beliau.


Setelah beliau mengiyakan pertanyaan saya, saya pun mengungkapkan sudah pernah menghubungi yang bersangkutan tetapi off, keinginan saya untuk memasang iklan juga saya sampaikan. Ternyata Mas Dimas posisinya di Radio Tanora Fm. Saya pun minta rekom beliau radio di Bangsri dan sekitarnya yang bisa saya pasangi iklan untuk SMK. Direkomendasikanlah Ramedia FM. 


Bukti pembayaran iklan di Ramedia FM. 

Ramedia FM

Pada Minggu (6/6/2021) siang saya meluncur ke Radio Ramedia Fm yang berada di Desa Jinggotan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Di sana saya berjumpa dengan Mas Dino, salah satu penyiar radio tersebut.  

Beberapa waktu sebelumnya sebenarnya saya sudah mengirim iklan yang siap diputar. Minggu siang datang ke studio untuk membayar iklan. Setelah iklan dicoba diputar, dan sudah saya bayar, kami pun bisa bercakap-cakap lumayan gayeng. Di antara hasil pembicaraan saya dengan beliau saya ringkas di postingan blog ini. 


Radio yang gelombangnya berada di 101.4 FM ini sebenarnya merupakan salah satu radio resmi di Jepara. Beberapa tahun lalu sempat eksis di Jepara kota tepatnya di samping Masjid Al Muttaqin Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. 


Waktu itu program yang digemari masyarakat muslim adalah pengajian kitab kuning yang diisi juga dengan tanya jawab. Karena disyiarkan secara langsung lewat radio sehingga salah satu abicara di radio ini dikenal masyarakat hingga luar daerah. Selain pengajian diasuh oleh KH Solikhin Tas’an pengajian juga diisi oleh stake holder, dan sejumlah kiai yang lain. 


Cerita positif yang baru kali pertama saya dengar dari Mas Dino ini sekarang tinggal kenangan. Kenapa? Empat tahunan ini Ramedia yang merupakan akronim Radio Media Dakwah Islam Al Muttaqin saat ini lokasinya pindah dan ngontrak di Kecamatan Kembang. Pindahnya radio yang semula di Demaan lantaran sebuah kebijakan antara memilih wilayah Kembang atau Karimunjawa. Setelah dipikir-pikir pihak pengelola memutuskan untuk memilih lokasi di Kecamatan Kembang. 


Di Kecamatan Kembang radio yang statusnya bernaung di bawah Yayasan Al Muttaqin Demaan ini memang terbilang cukup jernih. Pesaingnya hanya radio komunitas. Jangkauannya tidak hanya di Kabupaten Jepara, gelombang radio juga bisa diakses sampai Semarang, hingga Batang. 


Kepada saya, Mas Dino berpesan untuk mengabarkan kepada teman-teman yang lain jika ada yang ingin memasang iklan. Ohya, pasang iklan di radio ini tarifnya Rp200.000 per bulan. 


Mas Dino juga mengaku masih bertahan di studio karena ada embel-embel pondok pesantren. “Karena ini radio milik pesantren sehingga masih saya pertahankan, Mas,” beber pria yang sehari-hari tinggal di Senenan, Tahunan, Jepara ini. 


Beberapa tahun ke depan studio radio akan kembali ke Jepara kota. “Semoga ke depan Ramedia FM tambah sukses untuk menyiarkan dakwah Islam Rahmatan Lil Alamin,” doa saya mengakhiri catatan ini. (Syaiful Mustaqim)

Previous
Next Post »