Gedung PBNU Jadi Megah Berkah Jasa Gus Dur

Buku Bukti-bukti Gus Dur Wali. 


Gedung megah berlantai 9 kini berdiri di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. Gedung tersebut merupakan peninggalan KH Abdurrahman Wahid ketika menjabat sebagai Ketum PBNU selama 3 periode. Sebelumnya, selama puluhan tahun kantor PBNU hanya 2 lantai. Dengan banyaknya Banom dan Lembaga di bawah PBNU, kantor tersebut terasa sesak apalagi ditambah kegiatan keorganisasian yang luar biasa banyak. 


Kisah berjudul Berkah Gus Dur, Gedung PBNU Jadi Berkah tersebut dikutip dari buku Bukti-bukti Gus Dur Wali karya Ahmad Mukafi Niam dan Syaifullah Amin halaman 222.


Dikisahkan dalam buku yang diterbitkan Renebook bahwa H Sulaiman mantan asisten Gus Dur menceritakan cita-cita pembangunan gedung muncul setelah Gus Dur terpilih sebagai Ketum PBNU dalam Muktamar ke-28 di Krapyak Yogyakarta tahun 1989.


Waktu itu Gus Dur menuturkan kepingin bikin gedung NU yang bisa memfasilitasi berbagai kegiatan. Pokoknya berlantai 9 sesuai simbol NU," kata Sulaiman.


Ketika itu, ia pesimis PBNU punya gedung megah yang bisa dimanfaatkan untuk menampung kegiatan NU. Mengingat situasi dan kondisi yang kurang memihak NU ketika disampaikan ke Gus Dur,  beliau hanya menjawab," Ya kita lihat saja nanti."


Waktu pun terus berjalan. Dalam memimpin NU Gus Dur menghadapi banyak rintangan. Penguasa orba tidak nyaman dengan langkah-langkah kritis Gus Dur terhadap kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat. Akan tetapi perubahan sosial politik sebagai akibat reformasi membuat NU yang dulu tertindas, diolok-olok bisa menunjukkan kekuatannya. Salah satunya saat Gus terpilih menjadi Presiden RI ke-4.


Cita-cita yang diucapkannya 10 silam segera dirancang. Delapan lantai untuk kantor, dan 1 lantai di basement sebagai tempat parkir.


Peletakan batu pertama dilaksanakan 5 November 1999 bertepatan 26 Rajab 1420. Seluruh pengurus bekerja keras bahu-membahu mengerjakan pembangunan gedung. Warga NU diinstruksikan menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan gedung. Hanya dalam 2 tahun, gedung bisa diselesaikan dan diresmikan pada 6 Juni 2001 bertepatan Rabiul Awal 1422.


Kini berbagai kegiatan bisa dilaksanakan yang lega dan nyaman. PBNU juga dapat menerima tamu dalam ruangan yang representatif. Lantai 3 dikhususkan ruangan pengurus Tanfiziyah, lantai 4 jajaran Syuriyah, sedang lantai lain untuk kantor lembaga dan Banom. Lantai 1 untuk musala sedangkan lantai 8 merupakan aula utama untuk menggelar acara besar. (Syaiful Mustaqim, dikutip dari buku Bukti-bukti Gus Dur Wali)

Newest
Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
16 April 2024 pukul 15.31 ×

Saya termasuk pengagum Gus Dur

Reply
avatar
16 April 2024 pukul 15.32 ×

Saya termasuk pengagum gus Dur

Reply
avatar