Setiap
ada kesempatan, saya menyempatkan diri meziarahi kota penuh inspirasi. Kudus,
kota suci. Disana, saya menemui tokoh-tokoh inspirasi. Sebut saja mas Rosidi.
Sarjana SKM Amanat ini selalu memberi motivasi. Kita
(saya dan Mas Eros) dieratkan lewat goresan-goresan pena yang pernah saya
torehkan pada lembaran-lembaran koran.
Meski saat menuntut ilmu di Ngaliyan
dulu belum sempat jadi sarjana Amanat, syukur Alhamdulillah bisa “mencuri” inspirasi
darinya.
Di
kotamu yang suci saya juga menemu tokoh inspirasi lagi. Gus Qomar namanya.
Lelaki yang tak mau saya panggil Gus ini memiliki kisah unik. Selepas lulus
dari Aliyah ia tak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Ia lebih enjoy
menekuni jadi loper koran.
Lewat
mendaras koran harian, alhasil ia lancar
menulis. Aktif mewartakan Islam toleran di situs kaum nahdliyyin. Sering pula memberikan
pelatihan menulis pada santri dan pelajar di penjuru Kudus. Mas Eros dan Kang
Qomar sama-sama menginspirasi.
Selain
kedua nama ini masih banyak lagi nama lain. Karenanya saya senantiasa
menyambangi kota ini untuk memperbarui inspirasi. Di kotamu yang suci saya
temukan warna-warni inspirasi. (Syaiful
Mustaqim)
ConversionConversion EmoticonEmoticon