Manusia butuh refreshing agar tak mengalami kejenuhan. (Foto: google) |
Oleh: Syaiful Mustaqim
PENGHUJUNG semester gasal telah dipungkasi; awal Desember ini seluruh lembaga pendidikan; SD, SMP dan SMA telah melakukan Ujian Akhir Semester. Selama sepekan lebih, peserta didik menempa semester. Hal itu dilakukan untuk mengikuti hasil belajar selama satu semester.
Bagi siswa kelas VI SD, IX SMP dan XII SMA bulan lalu telah digenjot untuk mengikuti les tambahan dalam menghadapi UN semester genap mendatang. Setelah semester usai, saat adik-adik kelas terlibat class-meeting (kegiatan rutin usai semester) genjotan pun dilanjutkan.
Alih-alih tiada waktu libur. Sebab, liburan dimanfaatkan pihak sekolah untuk meneruskan les tambahan. Dengan memanfaatkan waktu libur untuk menggenjot siswa adalah sesuatu yang positif. Apalagi hal tersebut untuk mengejar target kelulusan siswa-siswinya. Akan tetapi, bagaimana dengan kondisi siswa?
Peserta didik yang menerima KBM dari 07.00 - 13.30, les tambahan jam 14.00 - 16.00 ditambah liburan untuk melanjutkan les, tentunya tiada waktu yang bisa digunakan untuk menghela nafas sejenak, refreshing kecuali hari libur mingguan. Hal tersebut tentu akan menjenuhkan, membosankan siswa apalagi jika guru yang menyampaikan materi kurang profesional.
Refreshing
Agar siswa yang akan menjalani UN tidak mengalami kebosanan maka dibutuhkan waktu sejenak untuk refreshing. Adapun tempatnya, tak perlu jauh-jauh, cukup kawasan wisata yang berdakatan dengan sekolah. Misalnya bendungan, museum, pantai, masjid agung, kebun binatang, benteng, pegunungan dan masih banyak lagi wisata yang lain.
Guru mengajak mereka menuju tempat yang telah ditentukan. Selama satu hari kegiatan tersebut bisa diselesaikan. Disela-sela refreshing, guru perlu menyisipi hal-hal yang bernuansa edukatif (pendidikan). Bisa mengenalkan mereka dengan sejarah kawasan wisata, me-review (mengulang) pelajaran yang disampaikan di kelas maupun mengisinya dengan dengan role-play (permainan-permainan menyenangkan) serta out-bond.
Refreshing edukatif merupakan alternatif pembelajaran di luar kelas. Dengan cara tersebut peserta didik yang mulanya bosan lambat laun menjadi fresh kembali. Sehingga, setelah menempa semester gasal mereka akan menghadapi semester berikutnya dengan penuh optimis. (*)
ConversionConversion EmoticonEmoticon