Kiat Sukses Menjebol Media

Setiap media yang terbit saben hari memberikan ruang khusus untuk peserta didik. Tentu siswa mulai SD, SMP hingga SMA. Tulisan yang diinginkan redaksi pun beragam ada puisi, cerpen, artikel, resensi dan reportase. Suara Merdeka misalnya, setiap Minggu memberikan rubrik Yunior yang ditujukan untuk anak TK, SD hingga SMP. Di koran dan hari yang sama ada kolom SwaraMuda yang diperuntukkan bagi kalangan SMA.

Harian lain, Kompas Jateng setiap Selasa terdapat kolom Gelanggang Remaja. Begitu pula dengan Kompas hari Jumat dengan kolom Muda-nya dan Minggu untuk Anak-anak. Radar Kudus ada Koper (koran pelajar), Jawa Pos dengan rubrik Deteksi, Media Indonesia rubrik Move dan masih banyak lagi.

Kesemua kolom yang dikhususkan untuk siswa memiliki kiat dan cara untuk menjebolnya. Untuk mengirimkan tulisan saja dengan berbagai cara, baik lewat jalur email maupun pos. Apalagi untuk bahasa yang disajikan, media satu dengan yang lain memiliki kekhasan bahasa tersendiri. Hal itu yang kerap disebut dengan karakter media.

Oleh karenanya, buat kamu yang ingin sukses menjebol media. Artinya karya-karyamu layak dipublikasikan diberbagai koran harian harus melampaui kiat-kiat khusus.

1. Kenali Media
Sebelum kamu mulai mengirim tulisan hendaknya kenali dulu setiap media yang menerima karya dari anak sekolah. Jangan mentang-mentang kamu sudah lihai bikin cerpen dan puisi lantas karya yang kamu punya langsung dikirim ke media yang bersangkutan. Jika demikian, bisa jadi karyamu akan menjadi sampah bagi redaksi. Bahasa gaul tipe apa yang redaksi koran gunakan mesti kamu pahami dan pelajari betul-betul. Begitu pula cara pengiriman apakah lewat pos atau lewat email.

2. Mulai Menulis
Setelah kamu mengenal media-media remaja yang ada mulailah menuangkan ide dan imajinasi dalam sebentuk tulisan. Sebelum dikirimkan, kamu bisa minta bantuan pada teman-temanmu dan guru untuk sekadar membaca maupun mengomentari hasil karyamu. Barangkali dari itu ada masukan dan kritik yang akan menyempurnakan tulisanmu.

3. Pantang Menyerah
Menulis di media massa tentu tidaklah sama dengan media di sekitarmu (mading, buletin dan majalah sekolah). Apalagi media yang sudah berskala nasional. Sebab, yang dikirimkan ke redaksi bukan hanya tulisanmu saja. Karya-karya sekolah lain se-Indonesia juga dipertarungkan. Siapa yang tulisannya bagus, aktual ia lah yang bakal dipublikasikan. Sehingga, kamu tidak boleh menyerah. Jika karya pertama masih gagal kamu harus mengirimkan untuk kedua kali dan seterusnya. Tugas penulis adalah menulis sementara perkara dimuat atau tidaknya tulisan tersebut menjadi urusan redaksi sepenuhnya.

4. Pajang di Mading
Tulisan kamu yang berhasil menembus media pajanglah di mading sekolah. Dengan cara itu, setidaknya akan menggugah teman-teman yang lain untuk mengikuti jejakmu. Sehingga, kawan kompetisi menulis di media semakin banyak dan akan berlomba-lomba menulis. Selain itu, tempelkan pula karyamu di dinding kamarmu. Nantinya, setiap masuk kamar kamu akan berpikir untuk menulis pada hari-hari berikutnya.

Menulis di media massa merupakan kerja dari pengembangan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia yang kamu dapatkan sejak di bangku SD akan mubadir jika tidak dimanfaatkan untuk menulis. Siapapun kamu, tentu bisa menulis. Yang terpenting tinggal aktif dan mau mengembangkannya. Oiya, dengan menulis dapat meningkatkan intelektual, spiritual serta finansial. Tunggu apa lagi? Yuk menulis! (sm)
Previous
Next Post »