
Blogprint, Suara Merdeka, 03 Mei 2009
MENARIK, apa yang dilakukan Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) cabang IAIN Walisongo Semarang dalam memperingati HUT ke-460 Jepara dan HUT ke-130 Kartini. Organisasi mahasiswa daerah ini menggelar Culture and History Studies 2009, Sabtu-Minggu (25-26/4) lalu.
Studi yang dipusatkan di area Museum Kartini ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepedulian pelajar maupun masyarakat cinta (kembali) kepada budaya dan sejarah. Kegiatan diformat dalam bentuk out bound yang diikuti oleh delegasi siswa SMA atau sederajat se-kabupaten Jepara.
Visit Museum Kartini, barangkali jarang dilakukan. Apalagi menurut hemat penulis museum peninggalan RA Kartini ini memang sepi dari pengunjung. Para peserta didampingi pendamping dan pemandu melakukan observasi dengan menggali warisan masa lalu. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi perkelompok tentang studi tokoh dan pemikiran RA Kartini serta pengembangan kerajinan dan budaya lokal Jepara.
Turun ke Jalan
Minggu pagi, kegiatan dilanjutkan dengan aksi turun ke jalan dengan membagikan bunga, leaflet, stiker kepada pengguna jalan di sekitar alun-alun kota Jepara. Aksi turun ke jalan ini diikuti oleh anggota KMJS serta para pelajar.
Sebanyak 30 mahasiswa dan pelajar yang berpartisipasi dalam aksi ini berjajar di depan kantor kabupaten Jepara. Ratusan stiker bertuliskan “Budaya dan Sejarah Adalah Jiwa Bangsa: Jaga dan Lestarikan!”. dibagikan kepada pengendara sepeda motor maupun mobil.
Selain itu, leaflet yang berisi upaya penyelamatan terhadap kerajinan dan budaya lokal yang hampir punah harus segera dilakukan, terutama tari Krida Jati dan kesenian Emprak yang semakin jarang diminati lagi.
Begitu pula, bunga berwarna-warni juga dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol aksi yang mengedepankan kedamaian.
Puncaknya, setelah bunga, leaflet dan stiker dibagikan, acara dilanjutkan dengan membentang kain putih sepanjang tiga meter. Masyarakat di sekitar alun-alun turut serta membubuhi tanda tangan sebagai bentuk deklarasi Kelompok Peduli Budaya dan Sejarah Jepara. Tanda tangan tersebut barangkali menjadi simbol bahwa masyarakat masih peduli kepada budaya dan sejarah. Semoga! (Syaiful Mustaqim)
ConversionConversion EmoticonEmoticon