Blog bagi Guru Bahasa

Suara Guru, Suara Merdeka 01 Desember 2008

Oleh Syaiful Mustaqim
guru Madrasah Aliyah (MA) Walisongo, Pecangaan, Jepara

BLOG merupakan salah satu media komunikasi online yang efektif. Semula diperkenalkan John Barger, 17 Desember 1997, dengan sebutan weblog. Tahun 1999 istilah itu dipendekkan jadi blog oleh Peter Merholz. Sejak tahun 2000-an, blog kian diminati masyarakat.

Saat ini, blog dimiliki perseorangan, komunitas, dan dunia bisnis. Bagi perseorangan, substansi blog tergantung pada kehendak pemilik. Blog komunitas adalah media online berdasar minat, hobi, profesi, dan sebagainya. Media online ini pun jadi lahan bisnis di dunia maya.

Pada era digital ini, blog semestinya direspons positif oleh lembaga pendidikan. Guru, karyawan, dan siswa seyogianya tak lagi menggunakannya sebagai ajang coba-coba. Beberapa waktu lalu saat berselancar di dunia cyber, saya menemukan blog elemen sekolah (guru, karyawan, dan siswa) masih asal-asalan. Isi posting (tulisan, gambar, dan sejenisnya) hanya saat membuat, setelah itu membiarkannya.

Blog idealnya hanya punya satu pokok bahasan (tak campur aduk), setiap bulan ada posting baru, dan tampilan menarik dilengkapi pelbagai aksesoris. Itu sesuai pernyataan Pepih Nugraha (pengelola kompas.com) dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu di Semarang.

Membumikan
Tak ada salahnya pengajar bahasa Indonesia yang gemar menulis di media membikin blog berisi tips menulis. Bisa pula bersubstansi semua yang berkenaan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa pencandu sastra pun demikian.

Siswa yang gemar dunia sastra bisa mengelola blog personal dengan posting berupa karya sastranya. Karyawan sekolah juga bisa memiliki blog sesuai dengan kehendak hati.

Momentum Hari Blog Nasional, 27 Oktober, perlu dijadikan spirit untuk membumikan blog di sekolah. Sebab, Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh sangat apresiasif dan menaruh harapan besar pada jurnalis dunia maya itu.

Tak ada kata terlambat bagi seluruh sivitas akademika untuk memulai mengelola blog. Pemula bisa mempelajari blog melalui search engine (mesin pencari) sesuai dengan keinginan. Hanya dengan mengetik "cara membuat blog", mesin pencari akan menemukan pelbagai tips pembuatan blog.

Dengan kemudahan itu, tidak ada kata susah jadi blogger (pemilik blog). Semangat membumikan blog merupakan upaya seluruh elemen sekolah agar terhindar dari penyakit gagap teknologi. Dengan blog, kita siap menjelajahi negeri dan tak akan ketinggalan informasi yang serbacanggih. Semoga!
Previous
Next Post »