![]() |
Salah satu keindahan Karimunjawa. |
SUDAH pernah berkunjung ke Jepara? Kalau ke sana pastikan kamu mampir ke Karimunjawa. Soal keindahan, nggak kalah deh dari pulau dewata. Kepulauan Karimunjawa terdiri atas 27 pulau. Namun, baru lima pulau yang berpenghuni yaitu Karimunjawa, Kemojan, Parang, Nyamuk, dan Genting. Penduduk yang bermukim di sana multi etnis. Ada yang dari Jawa, Madura, Bugis (Sulsel), Buton (Sumsel), ada pula yang dari Bajau (Sulut).
Konon, kepulauan ini kali pertama ditemukan oleh Sunan Nyamplungan. Adapun Istilah Karimunjawa berasal dari kata kremun-kremun (samar-samar) di tengah Laut Jawa. Secara administratif, kepulauan ini menjadi salah satu dari 14 kecamatan yang berada di Jepara.
Kini, Karimunjawa tidak lagi kremun-kremun. Kepulauan ini telah menjelma menjadi potensi pariwisata dan kelautan Pantai berpasir putih dengan laut dangkal berwarna kehijauan lengkap dengan panorama bawah laut yang indah menjadi daya pikat pemantik hasrat berkunjung para wisatawan.
Dan lagi, di kepulauan ini terdapat 90 spesies karang yang membentuk ribuan terumbu karang di dasar laut yang dihuni 242 spesies ikan hias air laut. Ada pula aneka satwa langka yang dilindungi mulai rusa, kera ekor panjang, penyu sisik, penyu hijau, dan elang laut. Wajar bila kemudian Karimunjawa dijadikan taman nasional dan wahana konservasi ekologi laut.
Ragam Budaya
Tak cuma keunikan ekologi dan panorama alam Karimunjawa yang memikat, keunikan dan keragaman sosial-budaya masyarakatnya juga menarik. Coba lihat, bentuk rumah yang ada di perkampungan kepulauan ini pun beraneka rupa. Ada yang berbentuk Joglo, Panggung, juga Limasan.
Hebatnya, maski berasal dari latar belakang yang beragam, masyarakat Karimunjawa tetap hidup rukun dan damai. Kehidupan rukun itu mereka buktikan dengan kesenian Pencak Silat Tradisional Jagad Buana. Anggota paguyuban ini berasal dari berbagai suku yang tinggal di Karimunjawa.
O iya, dulu di Karimunjawa juga banyak terdapat rumah karang. Itu lho rumah yang dibangun menggunakan batu karang. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi karena pemerintah telah melarang penggunaan batu karang sebagai bahan baku pembangunan rumah. Sebagai gantinya kini warga membangun rumah dengan menggunakan batu bata atau batako.
Nah, bagaimana pendapatmu? Karimunjawa memang penuh pesona, kan? (Syaiful Mustaqim)
Dipublikasikan : Jejalah, Yunior, Edisi 08/ Tahun ke-9/ Minggu 13 April 2008
ConversionConversion EmoticonEmoticon