Ilustrasi : Google |
Ya,
inilah salah satu potret contek-mencontek yang masih berlangsung hingga saat
ini. Fotokopi nan kecil ini mereka gunakan untuk mencari jawaban-jawaban pada
pelaksanaan ujian di sekolah. Misalnya ujian tengah semester (UTS) maupun ujian
semester (US).
Tidak
hanya lelaki yang akan lulus dari bangku SMA tersebut tetapi ada banyak siswa
yang lain. Baik laki-laki maupun perempuan yang sama-sama turut memfotokopi
dengan ukuran yang sama.
Ketika
membicangkan dengan beberapa guru di almamater, Pak Tom, salah satu guru nyeletuk. “Kalo di sini tidak zamannya
fotokopi diperkecil tetapi LKS langsung dibawa,” serunya dengan nada guyon.
Nah,
ini ialah cara instan yang menjadi salah satu dinamika pendidikan. Anak-anak
menginginkan “nilai yang bagus” dengan menghalalkan segala cara. Karena
pendidikan masih terjebak pada value
oriented (orientasi nilai).
Sebagai
seorang pendidik dan pengelola fotokopi tentu belum bisa mengatakan apa-apa. Selain
bukan anak didik masih ada ewuh-pakewuh
untuk mengingatkan. Semoga praktik-praktik semacam ini tidak berulang-ulang
kembali. Sehingga rezeki yang “subhat” dari usaha fotokopi tidak kudapatkan
kembali. (Syaiful Mustaqim)
ConversionConversion EmoticonEmoticon