
Menurut mantan wapemred LPM Justisia ini, Prof Munir senantiasa melakukan wirid; menjadikan menulis sebagai rutinitas sehingga tak salah jika dia telah menelorkan tidak kurang dari 60 buku dan ratusan tulisan yang tersebar diberbagai media massa.
Alhasil, penulis sepakat dengan gagasan Dani Muhtada, apalagi jika dikaitkan dengan para blogger (pengelola blog). Blog yang merupakan salah satu media komunikasi online telah menjamur sejak tahun 2000-an. Awal mulanya dikenalkan oleh John Barger, 17 Desember 1997 dengan nama weblog. Kemudian tahun 1999 istilah tersebut dipendekkan oleh Peter Merholz menjadi blog.
Fase berikutnya, blog telah dimiliki oleh perseorangan, komunitas maupun lahan bisnis. Seorang yang mengelola blog, isinya tergantung pemilik bersangkutan. Sedangkan blog komunitas: substansinya sesuai dengan minat, hobi dan profesi. Blog juga bisa dijadikan lahan untuk bisnis berbasis dunia maya (Syaiful Mustaqim: 2008).
Seorang blogger, perlu melakukan wirid: senantiasa meng-update tulisan atau menambahkan sesuatu yang baru pada isi blognya. Setiap bulan setidaknya ada tulisan atau sesuatu yang baru, hal ini dilakukan agar blog tidak menjadi basi: tulisan hanya pada saat membuatnya, setelah itu dibiarkan begitu saja. Meminjam istilah Pepih Nugraha, sebuah blog idealnya hanya berisi pada satu pokok bahasan saja; pendidikan, hukum, ekonomi, sosial dan bahasan yang lain. Sehingga blog dikatakan tidak ideal apabila memuat hal yang campuk aduk.
Selain itu, blogger perlu beranjangsana kepada blog-blog lain yang tujuannya untuk menambah teman di dunia cyber sekaligus memberikan komentar, kritik dan saran sehingga pada postingan selanjutnya menjadi semakin berkualitas.
Penulis dan blogger tentu berbeda: penulis hanya memiliki dua kemungkinan: dimuat atau ditolak jika mengirim tulisan ke media. Sedangkan, blogger tidak demikian. Semua hal bisa terpublikasikan didalam blog yang dikelolanya sehingga tak ada istilah diterima atau ditolak.
Wirid berarti membiasakan atau kebiasaan, yang dilakukan setelah menunaikan shalat bisa berupa do'a, shalawat dan dzikir. Hal ini tentunya dilakukan secara terus menerus seusai shalat dan akhirnya menjadi kebiasaan. Seperti halnya blog, seorang blogger harus membiasakan (wirid), meng-update blognya dengan tulisan atau sesuatu yang baru sehingga banyak dikunjungi sekaligus memberikan wacana baru bagi pembaca. (Syaiful Mustaqim)
ConversionConversion EmoticonEmoticon