Mari Bermaafan, Mari Saling Memaafkan!

Setelah sebulan menunaikan puasa, umat Islam dihadiahi hari raya Idul Fitri. Idul Fitri adalah hari kemenangan. Kemenangan setelah sebulan kita menahan hawa-nafsu dan lapar-dahaga. Hari raya Idul Fitri dirayakan umat Islam se-dunia. Seluruh umat Islam menyambutnya penuh kebahagian.

Merayakan Idul Fitri tidak harus dengan pakaian mewah dan serba baru. Bukan juga dilihat dari hidangan makanan dan minuman yang lezat. Melainkan diwujudkan bermaaf-maafan dan saling memaafkan. Sebagai manusia sesuai yang disabdakan Nabi sebagai makhluk yang memiliki salah dan lupa. Dalam pergaulan sehari-hari tentu tidak pernah luput dari salah dan dosa. Hari raya Idul Fitri merupakan saat yang tepat untuk bermaafan dan saling memaafkan.

1. Muda kepada Orang Tua
Sesuai kodratnya, kita yang muda meminta maaf kepada tua. Kepada orang tua, kakek-nenek, kakak, guru maupun dengan tetangga. Seumpama orang tua kita telah tiada maka bentuk permintaan maaf bisa melalui mendoakannya. Dengan doa yang kita panjatkan semoga diampuni kesalahan-kesalahannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Dengan Teman Sebaya
Bergaul dengan teman-teman di sekolah tentu kita tidak luput dari kesalahan yang disengaja maupun tidak. Untuk meleburnya, kita bisa saling meminta maaf khususnya dengan teman sebaya.

3. Hanya Meminta Maaf
Tugas kita kepada yang tua maupun dengan teman sebaya adalah meminta maaf. Meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat baik sengaja maupun tidak. Siapa saja boleh kita minta maaf meski kita belum mengenal.

4. Menjadi Urusan Tuhan
Setelah meminta maaf masalah dimaafkan atau tidak menjadi urusan Tuhan Yang Maha Esa. Yang terpenting kita yang merasa bersalah atau punya banyak kesalahan sudah meminta maaf. Dengan meminta maaf meski yang kita mintai maaf belum memaafkan tetapi menurut Tuhan Yang Maha Esa sudah termasuk melebur dosa.

5. Membuka Lembaran Baru
Momentum Idul Fitri merupakan waktu tepat untuk memaafkan dan saling memaafkan. Cara tersebut secara tidak langsung kita telah membuka lembaran baru. Artinya, kita seperti layaknya bayi yang baru saja lahir dan tidak memiliki dosa sama sekali. (sm)
Previous
Next Post »