![]() |
Ella Haryani, youtuber Jepara. (Dok. pribadi) |
Youtube, salah satu platform media sosial memang bisa digunakan untuk mengunduh pundi-pundi rupiah. Tidak hanya selebritas, orang awam sekalipun jika tekun mengelola youtube, maka penghasilan yang menjanjikan akan bisa didapatkan. Seperti yang sudah dilakukan Ella Haryani 2 tahunan ini. Ella Haryani yang merupakan youtuber asli Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah ini memulai mengapload video kali pertama sejak Agustus 2017 silam.
Mulanya video-video yang diunggahnya adalah konten vlog, gaming, dan prank. “Setelah itu saya memutuskan untuk membikin video konten bergambar,” kata perempuan yang akrab disapa Ela dan suka menggambar itu.
Menurut perempuan kelahiran Jepara, 10 Januari 1998 ini untuk membuat konten kreatif tersebut dirinya hanya bermodal fasilitas seadanya; dari ponsel, tripod, dan sekadar keterampilan editing. “Karena suka dan ingin menuangkan karya ya saya lanjutkan sampai sekarang,” lanjutnya dalam pesan whatapps, Rabu (16/10/2019).
Selain alasan suka dan ingin berkarya, menjadi youtuber sebenarnya disupport oleh kekasihnya yang lebih dulu memiliki channel. Juga karena terinspirasi dari youtuber-youtuber kenamaan semisal Agung Hapsah, dan Candra Liow.
Hingga tulisan ini dibuat, mahasiswa semester 7 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus ini eksis mengunggah video secara kontinyu dua kali dalam seminggu.
Ada yang menarik dari channel yang dimiliki Ela. Setiap unggahan-unggahannya mesti diawali dengan salam, memperkenalkan diri sebagai identitas mahasiswi perguruan tinggi agama islam (PTAI). Ajakan untuk subscribe juga selalu ada di setiap postingannya.
Meski baru 154 video yang diunggah namun subscribe dan pengunjungnya patut diacungi jempol. Saat ini channel putri Bukhori – Sri Utami ini sudah memiliki 1,66 juta subscriber, dan sudah ditonton 171.029.363 kali.
“Saat ini saya sudah memperoleh dua penghargaan dari youtube yakni Silver Play Button saat subscribe mencapai 100 ribu subscriber. Dan Gold Play Button saat subscribenya sudah diangka 1 juta,” akunya dengan bangga.
Bagi perempuan yang memiliki motto man jadda wa jadda ini channelnya diminati banyak orang lantaran konten-konten yang dibuatnya sering menghubungkan peristiwa-peristiwa yang viral. “Konten-konten yang saya buat lebih banyak berdasarkan dari pengalaman pribadi dan cerita horror,” papar Ela.
Kesukaannya dalam membacalah yang menjadikan ilustrasi dan narasinya membius para penggemarnya. Salah satu videonya yang berjudul KKN di Desa Penari Versi Lengkap+Ilustrasi yang diunggah satu bulan yang lalu sudah ditonton 1.5 juta kali. “Syukur Alhamdulillah video itu menempati rangking enam di trending youtube,” terangnya.
Ditanya apakah youtubenya sudah menghasilkan pundi-pundi rupiah, Ela yang memfavoritkan siomay dan es teh ini membeberkan hasil iklan yang sudah cair digunakannya mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, dan membantu orang tua.
Kepada youtuber yang baru memulai kiprahnya ia pun tidak pelit untuk berbagi informasi. “Jadilah diri sendiri, jangan plagiat, dan semangat dalam berkarya. Juga sering-sering apload video secara rutin dan konsisten,” ajaknya.
Meskipun sudah tersohor di dunia youtube Ella Haryani kadang-kadang menemui kesulitan memperoleh ide. Hal itu yang menjadi kendala youtuber. Tidak enaknya menjadi youtuber yang lain ialah ketika unggahan youtube itu memperoleh hate comment (komentar yang tidak mengenakkan) dari pengunjung.
Sedangkan senangnya, pungkas perempuan yang domisili bersama orangtua di Desa/ Kecamatan Welahan RT.03 RW.02 Kabupaten Jepara ini jika dikenal oleh banyak orang, mendapat penghargaan dari youtube, dan karyanya dihargai orang lain. (Syaiful Mustaqim)
Mulanya video-video yang diunggahnya adalah konten vlog, gaming, dan prank. “Setelah itu saya memutuskan untuk membikin video konten bergambar,” kata perempuan yang akrab disapa Ela dan suka menggambar itu.
Menurut perempuan kelahiran Jepara, 10 Januari 1998 ini untuk membuat konten kreatif tersebut dirinya hanya bermodal fasilitas seadanya; dari ponsel, tripod, dan sekadar keterampilan editing. “Karena suka dan ingin menuangkan karya ya saya lanjutkan sampai sekarang,” lanjutnya dalam pesan whatapps, Rabu (16/10/2019).
Selain alasan suka dan ingin berkarya, menjadi youtuber sebenarnya disupport oleh kekasihnya yang lebih dulu memiliki channel. Juga karena terinspirasi dari youtuber-youtuber kenamaan semisal Agung Hapsah, dan Candra Liow.
Hingga tulisan ini dibuat, mahasiswa semester 7 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus ini eksis mengunggah video secara kontinyu dua kali dalam seminggu.
Ada yang menarik dari channel yang dimiliki Ela. Setiap unggahan-unggahannya mesti diawali dengan salam, memperkenalkan diri sebagai identitas mahasiswi perguruan tinggi agama islam (PTAI). Ajakan untuk subscribe juga selalu ada di setiap postingannya.
Meski baru 154 video yang diunggah namun subscribe dan pengunjungnya patut diacungi jempol. Saat ini channel putri Bukhori – Sri Utami ini sudah memiliki 1,66 juta subscriber, dan sudah ditonton 171.029.363 kali.
“Saat ini saya sudah memperoleh dua penghargaan dari youtube yakni Silver Play Button saat subscribe mencapai 100 ribu subscriber. Dan Gold Play Button saat subscribenya sudah diangka 1 juta,” akunya dengan bangga.
Bagi perempuan yang memiliki motto man jadda wa jadda ini channelnya diminati banyak orang lantaran konten-konten yang dibuatnya sering menghubungkan peristiwa-peristiwa yang viral. “Konten-konten yang saya buat lebih banyak berdasarkan dari pengalaman pribadi dan cerita horror,” papar Ela.
Kesukaannya dalam membacalah yang menjadikan ilustrasi dan narasinya membius para penggemarnya. Salah satu videonya yang berjudul KKN di Desa Penari Versi Lengkap+Ilustrasi yang diunggah satu bulan yang lalu sudah ditonton 1.5 juta kali. “Syukur Alhamdulillah video itu menempati rangking enam di trending youtube,” terangnya.
Ditanya apakah youtubenya sudah menghasilkan pundi-pundi rupiah, Ela yang memfavoritkan siomay dan es teh ini membeberkan hasil iklan yang sudah cair digunakannya mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, dan membantu orang tua.
Kepada youtuber yang baru memulai kiprahnya ia pun tidak pelit untuk berbagi informasi. “Jadilah diri sendiri, jangan plagiat, dan semangat dalam berkarya. Juga sering-sering apload video secara rutin dan konsisten,” ajaknya.
Meskipun sudah tersohor di dunia youtube Ella Haryani kadang-kadang menemui kesulitan memperoleh ide. Hal itu yang menjadi kendala youtuber. Tidak enaknya menjadi youtuber yang lain ialah ketika unggahan youtube itu memperoleh hate comment (komentar yang tidak mengenakkan) dari pengunjung.
Sedangkan senangnya, pungkas perempuan yang domisili bersama orangtua di Desa/ Kecamatan Welahan RT.03 RW.02 Kabupaten Jepara ini jika dikenal oleh banyak orang, mendapat penghargaan dari youtube, dan karyanya dihargai orang lain. (Syaiful Mustaqim)
Dipublikasikan : ayosemarang.com
Tulisan ini menjadi : 6 Tulisan Terpopuler Ayo Netizen Edisi Oktober 2019
Tulisan ini menjadi : 6 Tulisan Terpopuler Ayo Netizen Edisi Oktober 2019
ConversionConversion EmoticonEmoticon